Admin
6 bulan yang lalu
Share:
Mabol.id - Istilah 'hipster' sering dikaitkan dengan tren fashion, musik, dan gaya hidup kontemporer, tetapi asal-usulnya jauh lebih mendalam dan beragam. Artikel ini akan menelusuri sejarah hipster, mulai dari awal kemunculannya di era jazz hingga evolusinya menjadi simbol budaya urban modern.
Kata "hipster" pertama kali muncul di tahun 1940-an, sering dikaitkan dengan subkultur jazz di Amerika. Pada masa itu, hipster menggambarkan seseorang yang akrab dengan scene jazz, mengadopsi gaya dan sikap yang berbeda dari norma masyarakat saat itu.
Era beatnik pada 1950-an dan gerakan counterculture 1960-an membawa transformasi baru dalam definisi hipster. Dikaitkan dengan sastra, seni, dan penolakan terhadap norma-norma sosial konvensional, hipster era ini menjadi simbol pemberontakan dan kebebasan ekspresi.
Di awal abad ke-21, hipster mengalami kebangkitan sebagai bagian dari subkultur urban. Dengan ciri khas fashion vintage, musik indie, dan gaya hidup alternatif, hipster modern menjadi representasi dari individualisme dan kreativitas.
Hipster telah mempengaruhi berbagai aspek budaya populer, mulai dari musik hingga fashion. Fenomena ini juga memicu perdebatan tentang autentisitas dan komersialisasi subkultur.
Dari akar jazz hingga fenomena urban, hipster telah mengalami berbagai transformasi dan tetap relevan sebagai simbol gaya hidup alternatif. Sejarah hipster mencerminkan dinamika sosial dan budaya yang terus berubah.
Referensi: