Admin
5 bulan yang lalu
Share:
Mabol.id - Acara olahraga besar seperti Olimpiade dan Piala Dunia FIFA tidak hanya menarik jutaan penggemar dari seluruh dunia tetapi juga meninggalkan jejak karbon yang signifikan. Artikel ini membahas dampak lingkungan dari acara-acara ini dan langkah-langkah yang diambil untuk mengurangi dampak tersebut.
Acara olahraga berskala besar memerlukan sumber daya yang tentunya besar pula, mulai dari konstruksi stadion, transportasi, hingga akomodasi. Sebagai contoh, menurut sebuah studi oleh University of Oxford, Olimpiade London 2012 menghasilkan sekitar 3,3 juta ton emisi CO2. Hal serupa terjadi pada Piala Dunia FIFA, di mana transportasi penggemar dan timnya saja bisa berkontribusi besar terhadap emisi karbon.
Untuk mengatasi masalah ini, banyak komite penyelenggara telah mengadopsi strategi keberlanjutan. Olimpiade Tokyo 2020, misalnya, berkomitmen untuk menjadi "Olimpiade Hijau" dengan menggunakan energi terbarukan, meminimalisir limbah, dan menerapkan konsep kota cerdas. FIFA juga telah mengumumkan rencana untuk membuat Piala Dunia 2022 di Qatar menjadi netral karbon, dengan mengandalkan energi surya, transportasi publik yang efisien, dan stadion ramah lingkungan.
Kesadaran akan dampak lingkungan dalam olahraga penting bagi keberlanjutan jangka panjang. Organisasi seperti United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) dan World Wildlife Fund (WWF) telah menyoroti pentingnya inisiatif keberlanjutan dalam olahraga. Mereka mendorong lebih banyak event olahraga untuk mengadopsi praktik ramah lingkungan.
Mengurangi jejak karbon dalam acara olahraga besar adalah langkah penting untuk menjaga keseimbangan antara hiburan dan tanggung jawab lingkungan. Inisiatif seperti Olimpiade Hijau dan Piala Dunia netral karbon menunjukkan bahwa olahraga dan keberlanjutan dapat berjalan seiring.
Referensi: